HIPERTENSI
Komplikasi Hipertensi
Seperti yang sudah disebutkan di atas, hipertensi merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena komplikasi hipertensi seperti penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tepi, stroke, gagal ginjal dan gagal jantung. Semua kategori penggolongan tekanan darah dari prehipertensi sampai hipertensi derajat dua menunjukkan peningkatan risiko yang signifikan, bahkan setelah risiko merokok, umur, berat badan, dan konsumsi alkohol dipisahkan. Mengapa demikian?
Mari kita pelajari tentang tentang penyebab hipertensi untuk mengingat kembali. Tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana pembuluh darah memiliki kondisi tekanan yang terus meningkat sehingga kondisi pembuluh darah terus berada dalam kondisi stres. Setiap jantung berdetak, jantung memompa darah ke dalam pembuluh darah, sebelum dibawa ke seluruh tubuh oleh pembuluh darah. Tekanan darah merupakan hasil dari kekuatan jantung memompa darah melawan tekanan dari dinding pembuluh darah. Semakin tinggi tekanan darah, semakin berat kerja jantung. Kondisi yang terus berlangsung seperti ini akan menyebabkan gangguan pada jantung dan pembuluh darah dan saat itu pula komplikasi hipertensi sedang berlangsung.
Komplikasi Hipertensi pada Jantung
Penyakit jantung adalah penyebab tersering kematian pada penderita hipertensi. Penyakit jantung akibat hipertensi (hypertensive heart disease) adalah akibat dari adaptasi struktur dan fungsi jantung terhadap hipertensi. Hasil adaptasi ini berupa pembesaran ruang jantung, gagal jantung kronis yang kongestif (sering dikenal sebagai jantung bengkak), gangguan aliran darah di pembuluh darah jantung sehingga memicu serangan jantung, serta gangguan irama jantung.
Komplikasi Hipertensi pada Sistem Saraf Pusat
Hipertensi menyebabkan berbagai gangguan pada sistem saraf pusat, di mana stroke adalah manifestasi terseringnya. Stroke adalah pembunuh nomor dua di seluruh dunia dan menyebabkan lima juta kematian setiap tahunnya, dengan 15 juta lainnya menderita stroke tidak fatal. Angka kejadian stroke meningkat secara progresif seiring dengan meningkatnya tekanan darah, terutama pada pasien usia di atas 65 tahun. Tekanan darah yang tinggi membuat pembuluh darah menjadi lemah, mudah tersumbat ataupun pecah. Tekanan di dalam pembuluh darah juga dapat menyebabkan darah keluar ke dalam otak yang menyebabkan stroke perdarahan.
Gangguan lain adalah adanya gangguan kesadaran karena tekanan darah yang sangat tinggi yang bernama ensefalopati hipertensif. Gejala ensefalopati hipertensif meliputi sakit kepala berat, muntah hebat, gangguan neurologis fokal, dan penurunan kesadaran. Bila tidak ditangani, maka gejala ini dapat berkembang menjadi kejang, koma bahkan kematian dalam waktu singkat.
Komplikasi Hipertensi pada Ginjal
Hipertensi merupakan faktor risiko untuk gangguan ginjal dan gagal ginjal yang membutuhkan cuci darah (hemodialisis). Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi kerusakan yang terjadi pada ginjal. Karena tekanan darah terus tinggi, ginjal yang berisikan pembuluh darah kesulitan mengatur tekanan sehingga menyebabkan adanya kerusakan unit-unit fungsional di ginjal. Yang semakin mempersulit adalah, karena ginjal turut berperan besar dalam mengatur tekanan darah dengan mengeluarkan garam dari tubuh, kerusakan ginjal kemudian akan turut meningkatkan tekanan darah, menjadikan kondisi ini lingkaran setan yang sulit diatasi.
Artikel Terkait