EBOLA
Pengobatan Ebola
Perawatan dan pengobatan Ebola suportif terhadap infeksi, pemberian cairan serta elektrolit penting untuk meningkatkan kelangsungan hidup pasien yang terinfeksi Ebola. Saat ini, belum terdapat obat antivirus sebagai bentuk pengobatan Ebola yang tersedia untuk terapi infeksi virus Ebola, sehingga tindakan yang dapat diberikan antara lain:
- Memberikan cairan intravena serta elektrolit
- Mempertahankan konsentrasi oksigen dan tekanan darah, serta tanda vital tubuh
- Mengobati dan mencegah infeksi sekunder
Kesembuhan dari infeksi Ebola tergantung pada perawatan penunjang serta respon kekebalan tubuh dari pasien. Orang yang telah sembuh dari infeksi Ebola dapat menghasilkan antibodi yang berlangsung selama 10 tahun atau lebih. Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang telah sembuh akan bersifat imun seumur hidupnya atau dapat mengalami infeksi dari Ebola dengan spesies yang berbeda. Sampai saat ini, CDC dan mitra kesehatan masih mempelajari transmisi dari virus Ebola.
Pemeriksaan laboratorium untuk diagnosis infeksi virus Ebola selain RT-PCR antara lain:
- Enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA),
- Tes deteksi antigen,
- Uji serum netralisasi,
- Isolasi virus dengan kultur sel.
Penyakit yang umumnya didiagnosis sebelum diagnosis virus Ebola dipastikan antara lain malaria, demam tifoid, kolera, leptospirosis, meningitis, hepatitis, atau demam berdarah. Virus Ebola tidak ditularkan melalui udara. Selain itu, penyakit ini juga tidak dapat menyebar melalui makanan (foodborne disease) dan melalui air (waterborne disease).
Berikut tes laboratorium yang dapat menunjang diagnosis berdasarkan lama waktu infeksi:
- Lama waktu infeksi
- Tes diagnostik
- Beberapa hari setelah gejala muncul
- Antigen-capture enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA)
- IgM ELISA
- Polymerase chain reaction (PCR)
- Isolasi virus
Proses penyembuhan atau penyakit berakhir:
- Antibodi IgM dan IgG
- Retrospektif
- Immunohistochemistry testing
- PCR
- Isolasi virus
Kerusakan pada organ hati disertai penyebaran virus dalam darah yang masif akan dapat menyebabkan DIC. DIC yang menjadi komplikasi Ebola dapat menyebabkan kerusakan sel endotel pembuluh darah. Fase akhir dari infeksi Ebola meliputi perdarahan menyeluruh, syok, dan hipotensi. Penting untuk mengetahui gejala Ebola sebagai salah satu bentuk pencegahan Ebola. Pencegahan dari hal-hal yang dapat menjadi penyebab Ebola juga harus menjadi perhatian utama.
Artikel Terkait