Selamat pagi, terima kasih sudah menggunakan layanan online tanyadok.
Disfungsi ereksi pada penderita penyakit ginjal kronis dikarenakan abnormalitasnya sistem kontrol neurohormonal pada hormon ereksi di hypothalamic pituitary gonadal axis, hiperparatiroid, gangguan pada korpora spongiosum penis dan terjadinya penurunan pasokan arteri atau vena pada penis. Disfungsi ereksi hampir diderita semua pasien penyakit ginjal kronik pada derajat terakhir, yaitu derajat V.
Pasien dengan penyakit ginjal kronik menyebabkan terjadinya sumbatan arteri dan menyebabkan lemahnya aliran darah ke penis serta terjadinya hambatan vena yang menyebabkan ketidakmampuan untuk memiliki ereksi persisten. Faktor psikologis juga berperan penting dalam fungsi ereksi penderita penyakit ginjal kronik. Penyakit yang mengancam hidupnya menimbulkan dampak rasa takut dalam diri penderita. Perasaan takut mati, tekanan keuangan serta timbulnya stres karena pengobatan juga menimbulkan gangguan fungsi seks termasuk ereksi. Kelainan neurogenik juga terjadi pada penderita penyakit ginjal kronik, pasien yang menjalani hemodialisis umumnya mengalam gangguan pada persarafan otonom (persarafan pada jaringan otot polos yang penting untuk mempertahankan fungsi ereksi penis). Gangguan pada persarafan ini menyebabkan terjadinya masalah pada neurotransmiter adrenergik dan kolinergik yang mengatur aliran darah pada korpus kavernosum sehingga diduga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Kami sarankan untuk memberi tahu ke istri bapak tentang keadaan yang bapak alami mengingat hal ini terjadi karena efek dari penyakit yang bapak derita, memberikan edukasi ke keluarga untuk tidak menahan buang air kecil, tidak meminum minuman berenergi, kontrol tekanan darah dan gula darah jika menderita hipertensi dan diabetes melitus, dan jangan merasa down, usahakan berfikir positif, bila perlu bapak kontrol ke dokter andrologi untuk penanganan lebih lanjut.
Semoga bermanfaat.