cara deteksi pasti TBC dan pengobatannya bagaimana
Selamat Siang Bpk/Ibu Dokter,
Saya Tina umur 22 tahun..
Saya ingin bertanya mengenai penyakit saya.
Saya sudah lama batuk, awal2 masih batuh berdahak, tapi setelah itu selalu kering, lebih dari 1 tahun an. Sudah ke berbagai dokter umum dan minum obat macam2, namun tidak kunjung sembuh. saya juga kerja sering sampai larut malam, berat 47kg, alergi debu asap rokok(kadang bersin atau batuk), bekerja dengan mengendarai motor 50 menit perjalanan. Saya pikir hal ini yang bikin saya drop. Karena pada akhirnya minggu kemarin saya demam malam hari, lalu keringat dingin. tidak bisa tidur, perut sakit dan pegal2 badan.
Akhirnya saya putuskan ke dokter Paru2. Dilakukan rontgen, hasilnya menunjukkan ad cairan/air d luar pembungkus paru2 yg cukup banyak, di bagian kanan full dan kiri setengah. Luar biasa kaget dan takut saya..
Lalu dokter pun bilang muncul dinding2 di paru yg saya tidak begitu paham, selain itu saya juga terkena maag. padahal saya tidak merasa pernah telat makan, namun saya memang makan sedikit, jadi jika batuk perut juga sakit.
Lalu diminta tes spuntum / dahak, saya sudah diberi obat katanya biar bisa keluarin dahaknya, tapi sampai hari k2 pun belum bisa keluar dahak, hanya bisa air liur kental.
Keluhan yang saya alami:
1. batuk
2. napas pendek
3. berkeringat
4. kepala kadang pusing
5. perut/lambung kanan bawah sakit
6. perut mengeluarkan bunyi2 air jika tidur malam.
Dokter yg saya temui akhirnya menyuruh saya minum dlu obat untuk batuk dan membantu mengeluarkan dahak yaitu Mucopect.
Selain itu ada juga 4 obat: Ethambutol, Pyrazinamide, Pehadoxin, dan Rifampicin(Rimactane) selama 2 minggu.
Disuru minum pagi sekaligus sebelum sarapan, saya kira ini hanya untuk tujuan pemeriksaan dahak.
Namun setelah saya baca di internet, ke 4 obat yg saya sebutkan merupakan obat TBC kan ya doc?
Yang saya mau tanyakan adalah:
1. Mengapa saya langsung diberi obat TBC walaupun belum terbukti terinfeksi bakteri TBC? apakah bisa hanya melihat dr hasil rontgen? Apakah tidak bahaya?
2. Kalau memang saya TBC, kenapa tidak dilakukan treatment seperti pada umumnya, yaitu pemberian obat selama 6 bulan atau lebih? tapi cuma 2 minggu?
3. Lalu kalau memang batuknya kering dan tidak bisa mengeluarkan dahak untuk tes spuntum, apa yg harus dlakukan? apakah ada cara lain untuk tes TBCnya? atau cara memancing agar dahak keluar?
4. Makanan apa yg dokter rasa bisa membantu saya meningkatkan gizi dan antibodi saya? saya memang agak susah makan dan pemilih. mungkin dokter punya advice. karena lambung saya ad maag juga ternyata.
5. Saya merasa ada bunyi grebek2 atau bunyi perut lapar saat saya tidur di malam hari, dan belasan kali bunyinya, lalu sering buang angin dan juga mulas perut. Dana juga feses nya agak encer sejak saya minum obat TB itu.
Apakah ini efek samping onat TB? atau karena infeksi maag saya?
6. Kalau boleh, saya juga mohon minta rekomendasi dokter Paru di Jakarta Barat/Pusat yang kiranya dapat menyembuhkan saya.
Sekian pertanyaan saya, kirainya mohon bantuan penjelasan nya untuk mencerahkan pemikiran saya dan tidak salah berobat.
Terimakasih Banyak Ya Dok