Setiap tahun, jutaan Muslim melakukan ibadah haji di Arab Saudi. Melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban bagi seluruh umat Islam yang mampu. Untuk memanfaatkan peluang itu sebaik- baiknya, dibutuhkan persiapan yang baik dan optimal. Ibadah Haji memerlukan persiapan fisik yang prima disamping tentunya mempersiapkan kesiapan mental atau spiritual, karena pada dasarnya ibadah Haji merupakan rangkaian ibadah mental dan fisik.
Dalam rangka Haji terdapat banyaknya massa yang bertemu di suatu lokasi tertentu pada musim Haji dengan tujuan tertentu, yaitu mengamalkan rukun Islam ke lima bagi umat Islam, menimbulkan beberapa risiko penyebaran penyakit menular dan risiko cidera.
Persiapan fisik yang diperlukan dalam beribadah Haji adalah mempersiapkan tubuh dalam menghadapi keadaan iklim dan cuaca yang berbeda dari tanah air, perbedaan geografis, kegiatan ibadah yang dilakukan secara fisik (Tawaf, Sa’i, dan Melontar) serta siap untuk menghadapi kepadatan di tanah suci dan juga yang akan dibahas kali ini adalah dalam mewaspadai penyakit.
Migrasi massa selama haji tak tertandingi dalam skala, dan jemaah menghadapi berbagai bahaya kesehatan. Kepadatan massa yang parah dapat menimbulkan penyakit menular memiliki potensi untuk cepat menjadi epidemi. Hal lain yang dapat mendorong penularan penyakit, terutama melalui penularan udara, adalah perpanjangan masa tinggal di lokasi Haji, panas yang ekstrim, dan padatnya kendaraan/ lalu lintas.Jamaah usia lanjut risiko menambah morbiditas dan mortalitas.
Maka persiapan kesehatan para jamaah Haji tidak hanya pada saat di tanah suci namun sejak sebelum keberangkatan hingga setelah kembali ke tanah air.
Disamping mewaspadai penyakit menular terdapat pula penyakit- penyakit tidak menular yang seyogyanya mendapat perhatian, diantaranya adalah :
- 1. Penyakit jantung dan pembuluh darah
- 2. Risiko Trauma
- 3. Cedera yang berhubungan dengan kebakaran
- 4. Panas lingkungan
- Gayo MI. Buku Pintar Haji dan Umroh. Pustaka Warga Negara : Jakarta.
- WHO. 2013. World – travel advice on MERS-CoV for pilgrimages. Diunduh dari : http://www.who.int/ith/updates/20130725/en/, pada tanggal 22 Agustus 2013.
- WHO. Weekly epidemiological record. 9 AUGUST 2013, 88th year / 9 AOÛT 2013, 88e annéeNo. 32, 2013, 88, 337–348. Diunduh dari : http://www.who.int/wer, pada tanggal 22 Agustus 2013.
- Ahmed QA, Arabi YM, Memish ZA. 2006. Health Risk at Hajj. Diunduh dari : http://www.researchgate.net/publication/7215612_health_risk_at_the_hajj/file/9fcfd50f706b8052ff.pdf, pada tanggal 22 Agustus 2013.
- Lee CV, Brunette GW, Gallagher NM. Travel to Mass Gatherings. Diunduh dari :http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2014/chapter-8-advising-travelers-with-specific-needs/travel-to-mass-gatherings, pada tanggal 22 Agustus 2013.
- Ahmed Q, Balaban V. Saudi Arabia : Hajj Pilgrimage. Diunduh dari : http://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2014/chapter-4-select-destinations/saudi-arabia-hajj-pilgrimage, pada tanggal 27 Agustus 2013.
- Al-Tawfiq JA., Memish ZA.The Hajj : Updated Health Hazards and Current Recommendation for 2012. Eurosurveillance, Volume 17, Issue 41, 11 October 2012. Diunduh dari :http://www.eurosurveillance.org/ViewArticle.aspx?ArticleId=20295, pada tanggal 22 Agustus 2013.
- WHO. Vaccine- preventable disease and vaccines. Diunduh dari www.who.int pada tanggal 23 Agustus 2013.
- Anonim. 2013. Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Diunduh dari : www.cdc.gov/coronavirus/mers/ pada tanggal 30 Agustus 2013.