Penyakit peradangan liver yang disebabkan oleh virus merupakan salah satu kondisi klinis terkait liver yang paling sering terjadi serta berpotensi membahayakan sel-sel liver dan dikaitkan dengan kondisi sakit kronis.
Pertanyaan yang sering timbul di masyarakat adalah dapatkah hepatitis virus disembuhkan? Karena sering ada yang mengatakan hepatitis mungkin cukup sekali seumur hidup, hepatitis sangat bahaya dan nyatanya gencar disajikan dalam berbagai poster promosi kesehatan.
Hepatitis dapat disebabkan oleh banyak hal. Akan tetapi, apabila tidak disebutkan secara lebih spesifik (misalnya, hepatitis alkoholik) istilah hepatitis virus lebih mengarah pada hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Hepatitis A
Hepatitis merupakan jenis hepatitis yang dapat sembuh sendiri dan tidak menyebabkan penyakit hepatitis kronis atau kondisi carrier (pengidap/pembawa potensi penyakit). Meskipun dapat sembuh sendiri, bukan berarti tidak membutuhkan penanganan medis karena sering kali gejala-gejala yang ditimbulkan mengganggu penderita.
Hal penting yang perlu diperhatikan justru pada penularan virus hepatitis A yang melalui air dan makanan yang terkontaminasi. Orang –orang terdekat dengan pasien juga berada pada risiko untuk tertular terhadap infeksi virus hepatitis A. Setelah infeksi akan terbentuk antibodi yang akan melindungi dari infeksi hepatitis A di kemudian hari.
Hepatitis B
Secara sederhana, kita dapat hasil akhir infeksi hepatitis B menjadi tiga:
- sembuh total
- menjadi carrier/pengidap (seseorang yang membawa penyakit di dalam dirinya), dan
- menjadi hepatitis kronis
- Ada hepatitis yang dapat menyebabkan gejala akut dan sembuh total yaitu hepatitis A dan E. Sebagian dari hepatitis B juga dapat sembuh total.
- Hepatitis B dan Hepatitis C merupakan dua jenis hepatitis yang berpotensi berkembang menjadi hepatitis kronis.
- Sebagian besar hepatitis B akan sembuh dan sebaliknya sebagian besar hepatitis C akan menjadi hepatitis kronis.
- Perkembangan hepatitis D umumnya membutuhkan infeksi virus hepatitis jenis lain yaitu virus hepatitis B.
- Hepatitis B dan C pada pasien dengan penurunan sistem kekebalan tubuh memiliki gejala yang lebih berat.
- Carrier merupakan individu yang berpotensi menularkan, tetapi memiliki gejala sakit yang minimal bahkan dapat tanpa gejala sama sekali.